Laut bukan hanya ruang terbuka yang luas, tapi juga rumah bagi jutaan organisme serta sumber kehidupan manusia. Kesehatan laut bisa dilihat dari kualitas airnya. Itulah mengapa diperlukan kegiatan sampling (pengambilan sampel) dan pemantauan kualitas air laut untuk memastikan bahwa perairan tetap bersih, sehat, dan mendukung kehidupan.
Mengapa Kualitas Air Laut Perlu Dipantau?
Ada beberapa alasan penting:
-
Ekologi: kualitas air memengaruhi kelangsungan hidup ekosistem terumbu karang, mangrove, hingga plankton.
-
Ekonomi: laut yang tercemar bisa mengganggu perikanan, pariwisata, dan transportasi laut.
-
Kesehatan manusia: pencemaran laut berisiko menimbulkan penyakit, terutama jika ikan dan kerang yang dikonsumsi sudah terkontaminasi.
-
Regulasi lingkungan: pemerintah menetapkan baku mutu air laut untuk memastikan kegiatan industri, pelabuhan, dan wisata tetap berkelanjutan.
Sampling Kualitas Air Laut
Sampling adalah proses mengambil air laut untuk dianalisis di laboratorium. Cara pengambilannya harus benar agar hasilnya akurat dan mewakili kondisi sebenarnya.
Beberapa hal penting dalam sampling:
-
Lokasi Sampling
Biasanya ditentukan di beberapa titik, misalnya dekat pantai, pelabuhan, kawasan industri, atau area budidaya laut. -
Kedalaman Sampling
Air di permukaan bisa berbeda kualitasnya dengan air di kedalaman tertentu, sehingga sampel diambil pada berbagai lapisan (permukaan, tengah, dasar). -
Waktu Sampling
Pengambilan dilakukan secara berkala (misalnya bulanan atau musiman) karena kondisi laut bisa berubah akibat arus, musim hujan/kemarau, atau aktivitas manusia. -
Alat yang Digunakan
Botol Nansen, Van Dorn, atau Water Sampler sering dipakai untuk mengambil sampel pada kedalaman tertentu.
Parameter Kualitas Air Laut
Setelah sampel diambil, parameter yang biasanya diukur adalah:
-
Fisik: suhu, kecerahan, salinitas, kekeruhan.
-
Kimia: pH, oksigen terlarut (DO), nitrat, fosfat, amonia, BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), logam berat.
-
Biologi: keberadaan bakteri coliform, fitoplankton, zooplankton, atau mikroorganisme tertentu.
Pemantauan Kualitas Air Laut
Selain sampling manual, pemantauan kualitas air laut kini bisa dilakukan dengan teknologi modern:
-
Stasiun Pemantau Otomatis
Sensor yang ditempatkan di laut untuk mengukur parameter kualitas air secara real-time. -
Citra Satelit dan Drone
Digunakan untuk memantau kekeruhan, suhu permukaan laut, atau tumpahan minyak dalam skala luas. -
Buoy Pemantau Laut
Alat terapung yang dilengkapi sensor untuk mengukur suhu, pH, oksigen terlarut, hingga tingkat klorofil. -
Survey Rutin
Tim peneliti atau lembaga lingkungan melakukan pemantauan berkala dengan kapal survei.
Penutup
Laut adalah cermin kesehatan bumi. Dengan melakukan sampling yang benar dan pemantauan berkelanjutan, kita bisa mengetahui kondisi ekosistem laut, mendeteksi pencemaran sejak dini, dan menjaga keberlanjutan sumber daya laut untuk generasi mendatang.
Menjaga laut tetap sehat bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau peneliti, tapi juga kita semua sebagai pengguna dan penikmat hasil laut.