Sampling dan Pengelolaan Kebisingan Lingkungan dan Tempat Kerja

Kebisingan sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa serius terhadap kesehatan. Suara bising yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pendengaran, stres, penurunan konsentrasi, hingga penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, penting dilakukan sampling (pengukuran) dan pengelolaan kebisingan, baik di lingkungan umum maupun di tempat kerja.

Sampling Kebisingan

Sampling kebisingan berarti melakukan pengukuran tingkat kebisingan menggunakan alat khusus untuk mengetahui apakah kebisingan masih dalam batas aman atau sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan.

Beberapa metode pengukuran kebisingan:

  • Sound Level Meter (SLM)
    Alat paling umum untuk mengukur tingkat kebisingan dalam satuan desibel (dB). Cocok untuk pengukuran cepat di lokasi tertentu.

  • Noise Dosimeter
    Dipakai langsung oleh pekerja (biasanya digantungkan di badan) untuk merekam paparan kebisingan yang diterima selama jam kerja.

  • Long-Term Noise Monitoring
    Pengukuran terus-menerus dalam jangka waktu tertentu (24 jam atau lebih), biasanya dipakai untuk memantau kebisingan lingkungan seperti di sekitar bandara atau jalan raya.

Hal yang diperhatikan dalam sampling kebisingan:

  • Durasi pengukuran (singkat atau jangka panjang)

  • Waktu pengukuran (siang, malam, jam kerja)

  • Lokasi dan jarak sumber bising

Pengelolaan Kebisingan Lingkungan

Di ruang publik atau lingkungan pemukiman, kebisingan bisa berasal dari lalu lintas kendaraan, aktivitas konstruksi, hingga bandara. Beberapa langkah pengelolaannya antara lain:

  • Perencanaan Tata Ruang
    Menata lokasi industri, terminal, atau jalur lalu lintas berat agar tidak terlalu dekat dengan area pemukiman.

  • Pembangunan Penghalang Suara (Noise Barrier)
    Misalnya dinding beton, pagar akustik, atau deretan pepohonan untuk meredam suara kendaraan di jalan raya.

  • Pengaturan Waktu Operasional
    Kegiatan bising (seperti konstruksi) biasanya dibatasi hanya di jam siang agar tidak mengganggu warga pada malam hari.

  • Zona Tenang (Quiet Zone)
    Penetapan area khusus, misalnya di sekitar rumah sakit atau sekolah, dengan batas kebisingan yang lebih ketat.

Pengelolaan Kebisingan di Tempat Kerja

Di dunia kerja, kebisingan paling sering ditemukan di pabrik, bengkel, pertambangan, atau konstruksi. Untuk melindungi pekerja, dilakukan langkah-langkah berikut:

  • Rekayasa Teknik (Engineering Control)
    Menggunakan peredam suara pada mesin, merancang tata letak pabrik agar operator tidak terlalu dekat dengan sumber bising, atau mengganti mesin lama dengan yang lebih senyap.

  • Pengendalian Administratif
    Mengatur jam kerja atau rotasi pekerja agar tidak terpapar kebisingan berlebihan dalam waktu lama.

  • Alat Pelindung Diri (APD)
    Memberikan earplug atau earmuff kepada pekerja yang berada di area bising tinggi.

  • Program Higiene Industri
    Termasuk pemeriksaan kesehatan pendengaran (audiometri) secara rutin untuk mendeteksi gangguan dini.

Penutup

Kebisingan tidak bisa dihindari sepenuhnya, tapi bisa dikendalikan. Dengan melakukan sampling yang akurat dan menerapkan strategi pengelolaan, baik di lingkungan umum maupun tempat kerja, dampak buruk kebisingan terhadap kesehatan dan kenyamanan dapat diminimalisir.

Posted in Skema on Jul 29, 2021

Skema
Logo CHP

Admin LPK CHP
Tim Support

Admin LPK CHP

Hallo, dengan admin citrahijaupiranti ada yang bisa kami bantu?

Silahkan hubungi kami via chat ini, atau WA langsung

Untuk keperluan

WA :+6281280507051

6285311380326
×
  Kontak Kami